Sunday, December 7, 2014

Rangkuman Lengkap Modul Manajemen Berbasis Sekolah MBS IDIK4012


INISIASI PERTAMA
MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
            Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah pemikiran ke arah pengelolaan pendidikan yang memberi keleluasaan kepada sekolah untuk mengatur dan melaksanakan berbagai kebijakan secara luas. 
            Sehingga, sekolah yang menerapkan MBS ini dapat meningkatkan mutu pendidikan nya, dan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat tentang kualitas sekolah tersebut. Karena, sebagaimana di ketahui bahwa manajemen berbasis sekolah ( MBS ) merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan, sehingga tujuan pendidikan nasional dapat terwujud yaitu pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.
            Indonesia bukan lah negara pertama yang akan menerapkan MBS, melainkan negara-negara maju dan berkembang lainnya telah lebih dulu menerapkan sistem ini, dan hasilnya benar-benar terbukti mampu mengubah pendidikan menjadi lebih baik.
Sistem MBS di tandai dengan sistem otonomi yang luas di tingkat sekolah. Hal ini dimaksudkan agar sekolah dapat dengan leluasa mengelola sumber daya dengan mengalokasikannya sesuai  prioritas kebutuhan serta tanggap terhadap kebutuhan masyarakat sekitar sekolah. 
1.      Berdasarkan konsep dasar MBS,  berilah penjelasan  pentingnya MBS dalam  upaya peningkatan mutu sekolah atau untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
ü  Manajemen berbasis sekolah sangat penting dalam peningkatan mutu sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan karena dengan MBS akan  mencapai tujuan pendidikan nasional yaitu terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Hal ini sejalan dengan Visi Pendidikan Nasional  bahwa Depdiknas berhasrat untuk pada tahun 2025 menghasilkan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif atau insan kamil dan paripurna.
2.      Mengapa reformasi pendidikan di Indonesia mengarah kepada penerapan MBS apabila dikaitkan dengan otonomi daerah?
ü  Karena Bank Dunia pada 1999, mengkonsepsikan bahwa MBS merupakan bentuk alternatif sekolah dalam program desentralisasi di bidang pendidikan yang ditandai oleh otonomi luas di tingkat sekolah, partisipasi masyarakat dan dalam kerangka kebijakan pendidikan nasional. Selain itu, dengan mengaitkan antara MBS dengan otonomi maka sekolah akan leluasa mengelola sumber daya dengan mengalokasikannya sesuai  prioritas kebutuhan serta tanggap terhadap kebutuhan masyarakat sekitar sekolah. 
3.      Salah satu alasan diterapkannya MBS adalah pemberian otonomi yang lebih besar kepada sekolah. Dengan otonomi yang besar kepada sekolah maka sekolah akan lebih inisiatif/kreatif dalam meningkatkan mutu sekolah. Bagaimanakah  cara sekolah memanfaatkam otonomi yang diberikan ini untuk mengembangkan mutu pendidikan?
ü  Cara sekolah memanfaatkan otonomi yang diberikan untuk mengembangkan mutu pendidikan adalah dengan cara melibatkan masyarakat dalam kerangka kebijakan nasional. Atau dengan kata lain, sekolah melibatkan semua kelompok kepentingan (stakeholder) yang terkait dengan sekolah secara langsung dalam proses  pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhan peningkatan mutu sekolah atau untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
4.      Apakah tujuan penerapan MBS apabila dikaitkan dengan konsep  efisiensi, mutu dan pemerataan bidang pendidikan ? 
ü  Tujuan nya adalah  untuk memandirikan atau memberdayakan sekolah melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada sekolah, pemberian fleksibilitas yang lebih besar kepada sekolah untuk mengelola sumberdaya sekolah, dan mendorong partisipasi warga sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Insiasi kedua
Manajemen berbasis sekolah
1.      Prinsip2  MBS
-Prinsip otonomi adalah kemandirian sekolah dalam mengelola manajemen  sekolah itu sendiri. Mulai dari pengeloaan Keuanganan atau pendanaan, pengambilan keputusan,   kemandirian dalam membuat program disekolah untuk memajukan sekolah  tsb.
-fleksibilitas adalah keluwesan atau kebebasan yg diberikan kepada sekolah untuk  mengelola,memanfaatkan dn memberdayakan sumber daya disekolah seoptimal mungkin untuk meningkatkan mutu sekolah.
-prinsip partisipasi adalah prinsip MBS dalam penciptaan lingkungan yang terbuka dan demokratik
2.      Implementasi prinsip MBS untuk meningkatkan mutu pendidikan
Dari ketiga prinsip2 tersebut pada dasarnya adalah baik untuk diterapkan dan ini menuntut kematangan skill para pengurus sekolah dan komponen sekolah didalamnya untuk meningkatkan menerapkannya. Perlu persiapan yg matang untuk menerapkan prinsip ini. Mulai dari training ttg system pelaksanaan, dan langkah2 dalam pelaksanaan.  Dan Realisasi hasil training atau pelatihan itu sendiri disekolah. Dalam hal ini yg perlu menyelenggarakan trainingnya adalah pihak yg berkepentingan dalam hal ini pemerintah atau  Dinas Pendidikan dan kebudayaan. Selain itu perlu sosialisasi yg baik kepada masyarakat khususnya orang tua siswa agar dapat bekerja sama dengan baik dengan sekolah dan mendukung program MBS tsb.
3.      Kedelapan karakteristik dalam MBS tersebut keseluruhannya sudah diterapkan pada sekolah kami hanya saja pada setiap karakteristik tersebut masih ada karakteristik-karakteristik  yang sudah ada tersebut masih ada yang kurang efektif,  sudah dijalankan hanya pada tiap proses yang ada pada masing2 karakteristik tersebut masih ada yang kurang disiplin sehingga dalam menjalankan tiap proses masih kurang efektif. 

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar